NABI ADAM |
Firman Allah s.w.t. : “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.’ Mereka berkata, ‘Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedeangkan kami bertasbih memuji-Mu dan mensucikan nama-Mu?’ Dia berfirman, ‘Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.’ Dan dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, ‘Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!’ Mereka menjawab, ‘Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.’ Dia (Allah) berfirman, ‘Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!’ Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, ‘Bukankah telah Aku katakan kepadamu, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?’ Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah kamu kepada Adam!’ Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir. Dan Kami berfirman, ‘Wahai Adam! Tinggallah engkau dan isterimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zhalim!’ Lalu setan memperdayakan keduanya dari surga sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) ketika keduanya di sana (surga). Dan Kami berfirman, ‘Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.’ Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima taubatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima taubat lagi maha Penyayang. Kami berfirman, ‘Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, tida ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.’ Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah : 30-39) |
Firman Allah s.w.t. : “Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakan dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, ‘Jadilah!’ Maka jadilah sesuatu itu.” (Ali Imran : 59) |
Firman Allah s.w.t. : “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah mengembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (An-Nisaa’ : 1) |
Firman Allah s.w.t. : “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.” (Al-Hujarat : 13) |
Firman Allah s.w.t. : “Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa satu (Adam) dan darinya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (isterinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami isteri) bermohon kepada Allah, Tuhan mereka (seraya berkata), ‘Jika Engkau member kami anak yang saleh, tentulah kami akan selalu bersyukur’.” (Al-A’raf : 189) |
Firman Allah s.wt. : “Dan sungguh, Kami telah menciptakan kamu, kemudian membentuk (tubuh)mu, kemudian Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Bersujudlah kamu kepada Adam’, maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia (Iblis) tidak termasuk mereka yang bersujud. (Allah) berfirman, ‘Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?’ (Iblis) menjawab, ‘Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah’. (Allah) berfirman, ‘Maka turunlah kamu darinya (surga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina’. (Iblis) menjawab, ‘Berilah aku penangguhan waktu, sampai hari mereka dibangkitkan’. (Allah) berfirman, ‘Benar, kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu’. (Iblis) menjawab, ‘Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur’. (Allah) berfirman, ‘Keluarlah kamu dari sana (surga) dalam keadaan terhina dan terusir! Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka ada yang mengikutimu, pasti akan Aku isi neraka Jahanam dengan kamu semua’. Dan (Allah berfirman), ‘Wahai Adam! Tinggalah kamu bersama isterimu dalam surga dan makanlah apa saja yang kamu berdua sukai. Tetapi janganlah kamu berdua dekati pohon yang satu ini. (Apabila didekati) kamu bedua termasuk orang-orang yang zhalim’. Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (setan) berkata, ‘Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)’. Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, ‘Sesungguhnya aku ini benar-benar termasuk para penasehatmu’, dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya. Ketika mereka mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah oleh mereka auratnya, maka mulailah mereka menutupinya dengan daun-daun surga. Tuhan menyeru mereka, ‘Bukankah Aku telah melarang kamu dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?’ Keduanya berkata, ‘Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi’. (Allah) berfirman, ‘Turunlah kamu! Kamu akan saling bermusuhan satu sama lain. Bumi adalah tempat kediaman dan kesenanganmu sampai waktu yang telah ditentukan’. (Allah) berfirman, ‘Di sana kamu hidup, di sana kamu mati, dan dari sana (pula) kamu akan dibangkitkan’.” (Al-A’raf : 11-25) |
Firman Allah s.w.t. : “Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain.” (Thaha : 55) |
Firman Allah s.w.t. : “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sungguh, Aku akan menciptkan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan ruh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud’. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali Iblis. Ia enggan ikut bersama-sama para (malaikat) yang sujud itu. Dia (Allah) berfirman, ‘Wahai Iblis! Apa sebabnya kamu (tidak ikut) sujud bersama mereka’? Ia (Iblis) berkata, ‘Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk’. Dia (Allah) berfirman, ‘(Kalau begitu) keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai Hari Kiamat’. Ia (Iblis) berkata, ‘Ya Tuhanku, (kalau begini) maka berilah penangguhan kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan’. Allah berfirman, ‘(Baiklah) maka sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penangguhan, sampai hari yang telah ditentukan (kiamat)’. Ia (Iblis) berkata, ‘Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka’. Dia (Allah) berfirman, ‘Ini adalah jalan yang lurus (menuju) kepada-Ku’. Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hamba-Ku, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat. Dan sungguh, Jahanam itu benar-benar (tempat) yang telah dijanjikan untuk mereka (pengkikut setan) semuanya. (Jahanam) itu mempunyai tujuh pintu. Setiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan tertentu dari mereka”. (Al-Hijr : 26-44) |
Firman Allah s.w.t. : “Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah kamu semua kepada Adam’, lalu mereka sujud, kecuali Iblis. Ia (Iblis) berkata, ‘Apakah aku harus bersujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah’? Ia (Iblis) berkata, ‘Terangkanlah kepadaku, inikah yang lebih Engkau muliakan daripa aku? Sekiranya Engkau memberi waktu kepadaku sampai Hari Kiamat, pasti akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil’. Dia (Allah) berfirman, ‘Pergilah, tetapi barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sungguh, neraka Jahanamlah balasanmu semua, sebagai pembalasan yang cukup. Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka’. Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka. ‘Sesungguhnya (terhadap) hamba-hamba-Ku, engkau (Iblis) tidaklah dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga’.” (Al-Israa’ : 61-65) |
Firman Allah s.w.t. : “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah kamu kepada Adam’! Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal mereka adalh musuhmu? Sangat buruklah (Iblis itu) sebagai pengganti (Allah) bagi orang yang zhalim’.” (Al-Kahfi : 50) |
Firman Allah Allah s.w.t. : “Dan sungguh telah Kami pesankan kepada Adam dahulu, tetapi dia lupa, dan Kami tidak dapati kemauan yang kuat padanya. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah kamu kepada Adam’! Lalu mereka pun sujud kecuali Iblis; dia menolak. Kemudian kami berfirman, ‘Wahai Adam! Sungguh ini (Iblis) musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu bedua dari surga, nanti kamu celaka. Sungguh, ada (jaminan) untukmu di sana, engkau tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang. Dan sungguh, di sana engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari’. Kemudian setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya, dengan berkata, ‘Wahai Adam! Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa’? Lalu keduanya memakannya, lalu tampaklah oleh keduanya aurat mereka dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan telah durhakalah Adam kepada Tuhannya, dan sesatlah dia. Kemudian Tuhannya memilih dia, maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. Dia (Allah) berfirman, ‘Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta’. Dia berkata, ‘Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu aku dapat melihat’? Dia (Allah) berfirman, ‘Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, dan kamu mengabai-kannya, jadi begitu (pula) pada hari ini kamu diabaikan’.” (Thaha : 115-126) |
Firman Allah s.w.t. : “Katakanlah, ‘Itu (Al-Qur’an) adalah berita besar, yang kamu berpaling darinya. Aku tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang Al-Mal’ul A’la (malaikat) itu ketika mereka berbantah-bantahan. Yang diwahyukan kepadaku, bahwa aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang nyata’. (Ingatalah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, ‘Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan ruh (ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya’. Lalu para malaikat itu bersujud semuanya, kecuali Iblis; ia menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir. (Allah) berfirman. ‘Wahai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi’? (Iblis) berkata, ‘Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah’. (Allah) berfirman, ‘Kalau begitu keluarlah kamu dari surga! Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk. Dan sungguh, kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan’. (Iblis) berkata, ‘Ya Tuhanku, tangguhkanlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan’. (Allah) berfirman, ‘Maka sesungguhnya kamu termasuk golongan yang diberi penangguhan, sampai pada hari yang telah ditentukan waktunya (Hari Kiamat)’. (Iblis) menjawab, ‘Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka’. (Allah) berfirman, ‘Maka yang benar (adalah sumpahku), dan hanya kebenaran itulah yang Aku katakan. Sungguh, Aku akan memenuhi neraka Jahanam dengan kamu dan dengan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya’. Katakanlah (Muhammad), ‘Aku tidak meinta imbalan sedikit pun kepadamu atasnya (dakwahku); dan aku bukanlah termasuk orang yang mengada-ada. (Al-Qur’an) ini tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh alam. Dan sungguh, kamu akan mengetahui (kebenaran) beritanya (Al-Qur’an) setelah beberapa waktu lagi’.” (Shaad : 67-88) |
HAWA DICIPTAKAN DARI TULANG RUSUK ADAM |
1. Berdasarkan Firman Allah s.w.t : “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah mengembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (AN-Nisaa’ : 1) dan “Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa satu (Adam) dan darinya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (isterinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami isteri) bermohon kepada Allah, Tuhan mereka (seraya berkata), ‘Jika Engkau member kami anak yang saleh, tentulah kami akan selalu bersyukur’.” (AL-A’raf : 189) 2. Berdasarkan Hadits Riwayat Al-Bukhari dari Zaidah, dari Maisarah Al-Asyja’i, dari Abu Hazim, dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda : “Aku berwasiat kepada kalian untuk memperlakukan para wanita dengan baik, karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling condong (bengkok) dari tulang rusuk adalah bagian paling atas, apabila kamu paksa meluruskannya maka kamu akan membuatnya menjadi patah, namun jika kamu biarkan saja maka ia akan tetap condong. Maka dari itu aku berwasiat kepada kalian untuk memperlakukan para wanita dengan baik.” |
PERBEDAAN PENDAPAT TENTANG DIMANA LETAK SURGA TEMPAT NABI ADAM |
Jumhur ulama berpendapat bahwa surga yang ditinggali oleh Nabi Adam adalah surga yang ada di langit, yaitu Surga Ma’wa, surga keabadian. Hal ini didasarkan kepada firman Allah s.wt, “Wahai Adam! Tinggalah kamu di isterimu di dalam surga.” Alif lam pada kata “al-jannah” (surga) tidak menunjukkan untuk makna umum dan tidak juga dikenali secara lafazhh, namun dikenal secara akal, yakni surga Ma’wa. Dan hadits riwayat Muslim dari Abu Malik Al-Asyja’i, dari Abu Hazim Salamah bin Dinar, dan diriwayatkan pula dari Abu Hurairah dan Abu Malik, dari Rib’i, dari Hudzaifah, mereka berkata, Rasulullah s.a.w bersabda : “Hari itu Allah akan mengumpulkan seluruh manusia. Kemudian orang-orang yang beriman berdiri ketika surga sudah semakin menjauh dari mereka, lalu mereka datang kepada Nabi Adam dan berkata, ‘Wahai bapak kami, mintalah agar pintu surga dibukakan untuk kami.’ Lalu Nabi Adam berkata, ‘Apakah kalian dikeluarkan dari surga hanya karena kesalahan bapak kalian saja?’.....” dan seterusnya hingga akhir hadits. Sementara itu ulama lain mengatakan, bahwa surga yang ditinggali oleh Adam ketika itu bukanlah surga keabadian, karena di sana ia masih mendapat pelarangan, yaitu untuk tidak mendekati pohon terlarang. Nabi Adam juga tidur di sana dan dikeluarkan dari sana, bahkan iblis pun masuk ke dalamnya. Hal ini menunjukan bahwa surga yang dimaksud bukanlah surga keabadian (surga Ma’wa). |
TEMPAT PENDARATAN NABI ADAM |
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim, dari Abu Zur’ah, dari Utsman bin Abi Syaibah, dari Jarir, dari Atha, dari Said, dari Ibnu Abbas, ia berkata : “Nabi Adam mendarat di suatu tempat yang disebut ‘Dahna’ yang terletak antara kota Mekkah dan Tahif.” Diriwayatkan oleh Hasan, bahwa Nabi Adam mendarat di wilayah India, lalu Hawa di Jeddah, dan iblis di Dastimaisan, beberapa mil dari kota Basrah, sedangkan ular di Asfahan. Hal ini diriwayatkan pula oleh Ibun Abi Hatim. Menurut As-Suddi, Nabi Adam mendarat di wilayah India, ia diturunkan bersama Hajar Aswad dan segenggam daun dari surga, lalu daun itu ditebarkan di India hingga tumbuh pepohonan yang tercium aroma harum di sana. Sedangkan Ibnu Umar mengatakan bahwa, Nabi Adam mendarat di bukit Shafa, sedang Hawa mendarat di bukit Marwah. Atsar ini diriwayatkan juga oleh Ibnu Abi Hatim. |
BERAPA LAMA ADAM TINGGAL DI SURGA? |
Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq, dari Ma’mar, dari Auf, dari Qasamah bin Zuhair, dari Abu Musa Al-Asy’ari, ia berkata : Sesungguhnya ketika Adam diperintahkan untuk turun ke bumi, ia diajarkan oleh Allah untuk menghasilkan karya dari segala sesuatu, dan ia juga diberikan beberapa benih dari pohon surga, maka buah-buahan yan gada sekarang ini memang beberapa di antara buah yang ada di surga, hanya ada yang sedikit berubah dan ada juga yang tetap seperti bentuk awalnya. Diriwayatkan oleh Hakim dalam Kitab Al-Mustadrak-nya, dari Abu Bakar bin Baluwaih, dari Muhammad bin Ahmad bin Nadhr, dari Muawiyah bin Amru, dari Zaidah, dari Ammar bin Abi Muawiyah Al-Bajalli, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas, ia berkata : Masa tinggal Nabi Adam di surga hanyalah antara waktu shalat Ashar sampai waktu terbenamnya matahari saja. Lalu Hakim mengatakan, bahwa sanad atsar ini shahih menurut syarat-syarat syaikhain (Bukhari dan Muslim), namun mereka tidak meriwayatkannya dengan sanad ini. Diriwayatkan oleh Muslim, dari Az-Zuhri, dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah, ia berkata : Nabi pernah bersabda, “Hari terbaik selama matahari masih terbit adalah hari Jum’at. Pada hari itulah diciptakannya Nabi Adam, pada hari itu juga ia masuk ke dalam surga, dan pada hari itu pula ia dikeluarkan dari sana”. Dengan sanad yang lain tedapat tambahan, “Pada hari itu pula Hari Kiamat akan terjadi”. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Muhammad bin Mush’ab, dari Al-Auza’i, dari Abu Ammar, dari Abdullah bin Farrukh, dari Abu Hurairah, dari Nabi s.a.w, beliau bersabda : Hari terbaik selama matahari masih terbit adalah hari Jum’at. Pada hari itulah diciptakannya Nabi Adam, pada hari itu pula ia masuk ke dalam surga, pada hari itu pula ia dikeluarkan dari sana, dan pada hari itu pula Hari Kiamat akan terjadi. Diriwayatkan oleh Hakim dalam kitab Al-Mustadrak-nya, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas, mengenai firman Allah : “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima taubatnya.” Ia berkata, kalimat yang dimaksud adalah ketika Adam mengatakan : “Wahai Tuhanku, bukankah Engkau telah menciptakan aku langsung dengan Tangan-Mu?” Allah menjawab : “Benar”. Adam melanjutkan, “Bukankah Engkau juga telah meniupkan kepadaku Ruh ciptaan-Mu?” Allah menjawab, “Benar.” Adam melanjutkan, “Bukankah ketika aku bersin lalu Engkau katakan, Allah merahmatimu. Dan rahmat-Mu itu lebih didahulukan daripada murka-Mu?” Allah menjawab, “Benar.” Adam melanjutkan, “Bukankah Engkau telah menuliskan takdirku untuk berbuat hal ini?” Allah menjawab, “Benar.” Lalu Adam berkata, “Bagaimanakah sekiranya jika aku bertaubat dan memohon ampunan-Mu, apakah mungkin aku dapat kembali ke surga?” Allah menjawab, “Ya.” |
KISAH PERDEBATAN NABI ADAM DAN NABI MUSA |
Hadits riwayat Imam Bukhari, dari Qutaibah, dari Ayub bin Najjar, dari Yahya bin Abi Katsir, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dari Nabi s.aw, beliau bersabda : “Nabi Musa pernah menyampaikan pendapatnya kepada Nabi Adam, ia berkata, ‘Anda adalah orang yang bertanggung jawab atas keluarnya manusia dari surga karena dosa yang Anda perbuat hingga mereka dalam kesengsaraan.’ Lalu Adam pun menjawab, ‘Wahai Musa, Anda adalah orang yang diistimewakan oleh Allah dengan diberikan risalah-Nya dan dengan berbicara kepadamu secara langsung. Apakah kamu masih menyalahkanku atas suatu perkara yang telah dituliskan oleh Allah untukku sebelum aku diciptakan, atau atas takdir yang telah ditetapkan Allah kepadaku sebelum aku diciptakan?’ Kemudian Rasulullah s.a.w bersabda, ‘Maka alasan Nabi Adam itupun dapat mengalahkan pendapat Nabi Musa’.” Hadits riwayat Imam Ahmad, dari Abu Kamil, dari Ibrahim, dari Ibnu Syihab, dari Humaid bin Abdirrahman, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah s.a.w pernah bersabda : “Nabi Adam dan Nabi Musa pernah berdebat tentang sesuatu. Nabi Musa berkata, ‘Wahai Adam, Tuan kah orang yang berbuat dosa hingga menyebabkan Anda keluar dari Surga?’ Lalu Adam menjawab, ‘Wahai Musa, tuan adalah orang yang diistimewakan oleh Allah dengan diberikan risalah-Nya dan dengan berbicara kepadamu secara langsung. Apakah tuan masih menyalahkanku atas takdir yang telah ditetapkan oleh Allah untukku sebelum aku diciptakan?’ Kemudian Rasulullah s.a.w bersabda, ‘Maka alasan Nabi Adam itupun dapat mengalahkan pendapat Nabi Musa’.” Hadits riwayat Imam Ahmad, dari Mu’awiyah bin Amru, dari Zaidah, dari A’masy, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda : “Nabi Adam dan Nabi Musa pernah berdebat tentang sesuatu. Nabi Musa berkata, ‘Wahai Adam, Anda adalah orang yang telah diciptakan oleh Allah melalui Tangan-Nya, ditiupkan kepadamu Ruh ciptaan-Nya, namun Anda tega menyengsarakan seluruh manusia dengan mengeluarkan mereka dari surga’. Lalu Adam berkata, ‘Wahai Musa, Anda adalah orang yang diistimewakan oleh Allah dengan berbicara kepadamu secara langsung, apakah Anda masih menyalahkanku atas suatu perbuatan yang aku lakukan, padahal perbuatan itu telah Allah gariskan untuukku sebelum diciptakannya langit dan bum?’ Kemudian Nabi s.a.w berkata, ‘Maka alasan Nabi Adam itupun dapat mengalahkan pendapat Nabi Musa’.” |
KISAH DUA ANAK ADAM, QABIL DAN HABIL |
Firman Allah s.w.t : “Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembah- kan kurba, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, ‘Sungguh, aku pasti membunuhmu!’ Dia (Habil) berkata, ‘Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa’. ‘Sungguh, jika engkau (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam’. ‘Sesungguhnya aku ingin agar engkau kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka engkau akan menjadi penghuni neraka; dan itulah balasan bagi orang yang zhalim’. Maka nafsu (Qabil) mendorongnya untuk membunuh saudaranya, kemudian dia pun (benar-benar) membunuhnya, maka jadilah dia termasuk orang yang rugi. Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil). Bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata, ‘Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?’ Maka jadilah dia atermasuk orang yang menyesal.” (Al-Maa’idah : 27-31) |
| Beranda | | Kembali ke atas | |
0 komentar:
Posting Komentar